Cara Pengukuran kadar etanol minimal
5 cara ?
Jawab :
Mengukur
kadar bioetanol dalam cairan fermentasi adalah salah satu hal penting yang
harus kita ketahui, jika kita ingin membuat bioetanol. Ada banyak cara untuk
mengukur bioetanol. Mulai dari cara yang paling mudah, rumit, dan paling
canggih. Setiap metode pengukuran memiliki keunggulan dan kekurangannya
sendiri-sendiri. Beberapa metode itu adalah analisis dengan :
1.
GC (Gas Chromatography)
2.
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
3.
metode enzyme
4.
hydrometer.
5.
Destilasi
Tiga metode yang pertama sangat sensitif, dapat mengukur
kadar bioethanol dalam konsentrasi yang sangat rendah, tetapi juga lebih rumit
dan mahal. Metode enzym relatif lebih mudah dan murah dibandingkan dengan
metode GC atah HPLC. Saat ini tersedia beberapa produk enzym kit untuk mengukur
bioetanol. Tetapi metode ini masih cukup mahal untuk ukuran UKM atau rumahan.
Metode terakhir adalah metode yang paling mudah, murah, tetapi juga kurang
teliti. Meskipun begitu untuk ukuran UKM atau rumahan rasanya sudah cukup
memadai. Alat
untuk mengukur kadar etanol tersebut juga dikenal dengan nama alkohol meter
atau hydrometer alkohol. Alat ini sebenarnya digunakan dalam industri minuman
keras (bir, wine) untuk mengukur kandungan alkohol dalam minuman tersebut. Di
bagian atas alkohol meter tersebut dilengkapi dengan skala yang menunjukkan
kadar alkohol. Prinsip kerjanya berdasarkan berat jenis campuran antara alkohol
dengan air.
Destilasi adalah suatu proses penguapan yang diikuti oleh
pengembunan. Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya
apabila komponen lain memiliki titik didih jauh lebih tinggi tidak ikut menguap. Prinsip destilasi yaitu pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan
titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada
teori bahwa pada suatu larutan masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya.
Jenis-jenis dari destilasi adalah destilasi sederhana,
destilasi fraksionasi, destilasi azeotrop, destilasi kering dan destilasi vakum.
Suatu larutan pada model destilasi dikatakan ideal apabila
larutan tersebut mengikuti hukum Raoult dan hukum Dalton. Hukum Raoult
menyatakan bahwa tekanan uap pelarut di atas suatu larutan (PA) sama
dengan hasil kali tekanan uap pelarut murni (PAo) dengan
fraksi mol dalam larutan (XA. Rumusnya dapat dituliskan menjadi PA
= PAo XA.
1. Penetapan Kadar Etanol
Berdasarkan Bobot Jenis
Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi,
penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan, didasarkan pada
perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25°C terhadap bobot air dengan volume
dan suhu yang sama.
Kadar etanol dapat ditetapkan berdasarkan bobot jenis
destilat menggunakan Tabel Bobot Jenis dan Kadar Etanol pada farmakope.
dimana: r : bobot jenis
W0 : bobot piknometer kosong
W1 : bobot piknometer yang berisi air
suling
W2 : bobot piknometer yang berisi destilat
2. Penetapan Kadar Etanol dengan Destilasi
Kecuali dinyatakan lain
dalam masing-masing monografi, dilakukan penetapan dengan cara destilasi. Cara
ini sesuai untuk penetapan sebagian besar ekstrak cair dan tingtura asalkan
kapasitas labu destilasi cukup dan kecepatan destilasi diatur sedemikian
sehingga diperoleh destilasi yang jernih. Destilasi yang keruh dapat
dijernihkan dengan pengocokan menggunakan talkum P atau kaslium karbonat P, saring, setelah itu suhu filtrat
diatur dan kandungan etanol ditetapkan dari bobot jenis. Lakukan semua
pekerjaan dengan hati-hati untuk mengurangi kehilangan etanol oleh penguapan. Selain
pembagian macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam macam
destilasi, yaitu :
1. Destilasi
sederhana
2. Destilasi
bertingkat ( fraksional )
3. Destilasi
azeotrop
4. Destilasi
vakum
5. Refluks
/ destruksi
6. Destilasi
kering
3. Penetapan Kadar
Etanol Dengan Kromatografi Gas Cair
Alat kromatografi gas dilengkapi dengan detektor ionisasi
nyala dan kolom kaca 1,8m x 4 mm berisi fase diam S3 dengan ukuran partikel 100-120 mesh. Gunakan nitrogen F atau helium P sebagai gas
pembawa. Sebelum digunakan, kondisikan kolom semalam pada suhu 235°C, alirkan
gas pembawa dengan laju aliran lambat. Atur aliran gas pembawa dan suhu (lebih
kurang 120ºC) sehingga baku internal asetonitril terelusi dalam waktu 5-10 menit.
4. Dengan Gas
Chromatography
Kromatografi gas adalah teknik kromatografi
yang bisa digunakan untuk memisahkan senyawa organik yang mudah menguap.
Senyawa-senyawa yang dapat ditetapkan dengan kromatografi gas sangat banyak,
namun ada batasan-batasannya. Senyawa-senyawa tersebut harus mudah menguap dan
stabil pada temperatur pengujian, utamanya dari 50 – 300°C. Jika senyawa tidak
mudah menguap atau tidak stabil pada temperatur pengujian, maka senyawa
tersebut bisa diderivatisasi agar dapat dianalisis dengan kromatografi gas. Berat
jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan
massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4° C atau
temperatur lain yang tertentu. Notasi berikut sering ditemukan dalam pembacaan
berat jenis: 25° C / 25° C, 25° C / 4° C,
dan 4° C / 4° C.
Angka yang
pertama menunjukkan temperatur udara saat zat ditimbang, angka yang berikutnya
menunjukkan temperatur air yang digunakan. Berat jenis larutan etanol dapat
diukur dengan piknometer. Berat jenis larutan etanol semakin kecil, maka kadar
etanol di dalam larutan tersebut semakin besar. Hal ini dikarenakan etanol
mempunyai berat jenis lebih kecil daripada air sehingga semakin kecil berat
jenis larutan berarti jumlah / kadar etanol semakin banyak. Konversi berat
jenis menjadi kadar etanol (v/v) disajikan pada tabel I dibawah ini:
Tabel I. Konversi berat jenis – kadar etanol (v/v)
Berat jenis
larutan
etanol
|
Kadar
etanol
(% v/v)
|
Berat jenis
larutan
etanol
|
Kadar
etanol
(% v/v)
|
Berat jenis
larutan
etanol
|
Kadar
etanol
(% v/v)
|
1,000
0,9999
0,9998
0,9997
0,9996
0,9995
0,9994
0,9993
0,9992
0,9991
0,9990
0,9989
0,9988
0,9987
0,9986
0,9985
0,9984
0,9983
0,9982
0,9981
0,9980
0,9979
|
0,00
0,07
0,13
0,20
0,26
0,33
0,40
0,46
0,53
0,60
0,66
0,73
0,80
0,87
0,93
1,00
1,07
1,14
1,20
1,27
1,34
1,41
|
0,9978
0,9977
0,9976
0,9975
0,9974
0,9973
0,9972
0,9971
0,9970
0,9969
0,9968
0,9967
0,9966
0,9965
0,9964
0,9963
0,9962
0,9961
0,9960
0,9959
0,9958
0,9957
|
1,48
1,54
1,61
1,68
1,75
1,81
1,88
1,95
2,02
2,09
2,15
2,22
2,29
2,37
2,43
2,50
2,57
2,64
2,70
2,77
2,84
2,91
|
0,9956
0,9955
0,9954
0,9953
0,9952
0,9951
0,9950
0,9949
0,9948
0,9947
0,9946
0,9945
0,9944
0,9943
0,9942
0,9941
0,9940
0,9939
0,9938
0,9937
0,9936
0,9935
|
2,98
3,05
3,12
3,19
3,26
3,33
3,40
3,47
3,54
3,61
3,68
3,76
3,83
3,90
3,97
4,04
4,11
4,18
4,26
4,33
4,40
4,48
|
5. Dengan Metode High Peformance Liquid Chromatography (HPLC)
Kromatografi adalah suatu istilah umum yang
digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi
sampel diantarasuatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun
suatu padatan. Kromatografi cair
kinerja tinggi ( KCKT ) atau disebut juga dengan HPLC, adalah teknik
kromatografi yang dapat memisahkan suatu
campuran senyawa dan digunakan dalam biokimia dan kimia analitik untuk mengidentifikasi,
mengukur dan memurnikan masing-masing komponen campuran, juga menyatakan bahwa HPLC merupakan salah satu teknik
pemisahan campuran secara modern yang dapat digunakan untuk analisis kuantitatif
maupun kualitatif, dan paling sering
digunakan untuk menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu, dan memurnikan
senyawa dalam suatu campuran. HPLC
biasanya menggunakan berbagai jenis fasa
diam, fase gerak , analit, kolom, dan detektor untuk memberikan
waktu retensi karakteristik untuk analit. Detektor juga dapat memberikan
informasi tambahan yang berkaitan dengan analit. Waktu
retensi analit bervariasi tergantung pada kekuatan interaksi dengan fase
stasioner, rasio / komposisi pelarut yang digunakan, dan laju aliran fase
gerak.Ini merupakan bentuk kromatografi cair yang memanfaatkan ukuran kolom
yang lebih kecil, media yang lebih kecil di dalam kolom, dan lebih tinggi
tekanan fase gerak.
Pemilihan pelarut, aditif dan gradien
tergantung pada sifat dari kolom dan sampel.Seringkali serangkaian tes
dilakukan pada sampel bersama-sama dengan sejumlah penelitian yang berjalan
dalam rangka untuk menemukan metode HPLC yang memberikan pemisahan puncak terbaik.
Penentuan kadar alkohol jenis etanol secara HPLC Menggunakan kondisi terpilih, misalkan 20 µL
sampel diinjeksikan kedalam kolom dan dicatat waktu tambat puncak-puncak yang
dihasilkan sampel. Jika puncak-puncak tersebut mempunyai waktu tambat yang sama
dengan waktu tambat puncak bahan baku pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa
pada sampel terdapat zat-zat tersebut.
6. Dengan Menggunakan Alcohol Meter
Alat untuk mengukur kadar etanol tersebut juga
dikenal dengan nama alkohol meter atau hydrometer alkohol. Alat ini sebenarnya
digunakan dalam industri minuman keras (bir, wine) untuk mengukur kandungan
alkohol dalam minuman tersebut. Di bagian atas alcohol meter tersebut
dilengkapi dengan skala yang menunjukkan kadar alkohol. Prinsip kerjanya
berdasarkan berat jenis campuran antara alkohol dengan air.
Ini adalah hydrometer alkohol paling murah yang
saya dapatkan. Harganya kurang dari Rp. 100 rb. Sebenarnya ada juga alkohol
meter jenis lain, harganya juga lain-lain tergantung kualitasnya. Hydrometer ex
Jerman kualitasnya bagus dan ada yang dilengkapi dengan thermometer juga.
Harganya sebanding dengan kualitasnya, kalau tidak salah di atas Rp. 250 rb.
Pengunaan alkohol meter sangat sederhana.
Pertama masukkan bioetanol ke dalam gelas ukur atau tabung atau botol yang
tingginya lebih panjang dari panjang alkohol meter. Kemudian masukkan batang
alkohl meter ke dalam gelas ukur. Alkohol meter akan tenggelam dan batas airnya
akan menunjukkan berapa kandungan alkohol di dalam larutan tersebut.
sumber tabel nya dari buku apa ya? atau daftar pustaka untuk bahasan ini apa ya?
ReplyDeleteTabel nya ada di buku Perry's Chemical Engineering Handbook Wih
Delete